Mencari nafkah adalah bagian dari Perintah Tuhan. Manakala berbisnis dalam rangka melaksanakan perintah tersebut, maka bisnis bukan lagi sekedar menghasilkan uang, namun lebih dari itu, ketenteraman hati pun akan otomatis mengiringinya. Bisnis adalah salah satu medan penghambaan kita kepada Tuhan. Sedangkan laba atau rugi hanyalah sebuah konsekuensi logis sebagai akibat yang mengikutinya. Dengan demikian, sepanjang tujuan niat dan caranya benar, maka tidak ada kata gagal dalam bisnis kita. Ruginya baik, apalagi labanya.

UPAYA SISTEMIK MENUJU KONVENSI INTERNASIONAL?

Kontributor Topik:
Mas Abduh, Tambun Bekasi, 07 Mei 2009.
Penyiar: Dave Ameral.

Melanjutkan mengenai pertanyaan Mas Steven. Pertanyaan berikutnya tentu saja Islam yang mana, itu Siwo yakin ndak suatu ketika akan sampai kesitu?. Kemudian kalau garis bawah Siwo adalah tidak ibda' binafsi, memulai dari diri sendiri, maka kalau secara sistemik itu bisa di interpretasikan kemana Siwo, apa yang harus dilakukan secara terprogram gerakan-gerakan pertaubatan itu? Kemudian yang ketiga, Islam itu lebih memberikan nilai-nilai atau tata cara? Maksud saya bahkan dalam hal kepemimpinan disaat Rosululloh wafatpun pada saat itu kok tidak ada konflik. Apakah dia sebenarnya hanya nilai-nilai atau sebuah sistem yang terinterpretasikan?




Sangat-sangat memohon maaf kepada Mas Muhammad Abduh, saya akan mencoba menyampaikan apa yang saya pahami, tadi sayup-sayup saya dengar, jadi banyak yang tidak jelas dan ada bantuan beberapa dari Mas Dave. Sekarang saya akan coba mengutarakan apa yang saya tangkap dari itu. Kalau ada kurangnya mohon dimaklumi dan mohon dimaafken deh. Ya begitulah keterbatasan kita. Keterbatasan saya, kok kita.

Yang disharingkan sama Siwo terkait topik yang diangkat Mas Dave itu kan upaya pribadi, lalu adakah upaya-upaya yang bentuknya sistem? Itu kayaknya yang pertama begitu. Hayoo gitu nggak Mas Dave?. Yang kedua, lalu kapan atau akan sampaikah hukum-hukum Islam itu ke dataran standar internasional itu? Ya misalnya menjadi sebuah konvensi internasional, misalnya. Akankah sampai kesitu atau kapan? Itu kayaknya yang kedua. Kemudian yang ketiga, Islam itu mengajarkannya itu hanya sekedar nilai atau juga sistem? Kayaknya tadi dikaitkan dengan setelah Rosulluloh meninggal itu disana kan ada permasalahan-permasalahan gitu ya, kalau sistem kenapa itu terjadi kecuali kalau Islam hanya sekedar mengajarkan nilai-nilai, tidak mengajarkan sistem?

Kalau kita sudah menerapkan kebenaran terhadap diri kita, dengan komitmen, dengan konsisten, dengan kedamaian, kebijakan, keindahan, kesejukan, keadilan dan lain-lain sesuai kapasitas kemampuan kita, akibat apapun tidak masalah, mau diterima mau tidak. Sekarang apakah hanya itu, tidak adakah alternatif sistem yang mungkin kalau semua gerakan sistemik akan lebih strategis? Jika masing-masing pribadi itu sudah menerapkan kebenaran maka secara alamiah akan terbentuk sistem. Kenapa? Karena kita selalu butuh kesempurnaan. Pada saat pribadi-pribadi mempunyai satu tujuan, mempunyai satu visi dan misi, mempunyai satu dasar-dasar nilai kepribadian, otomasis itu akan membentuk sebuah kelompok dan akan membentuk sebuah tali kebersamaan dan pasti akibat logisnya akan terjadi kesepakatan bersama dan nilai-nilai bersama, akan terjadi konvensi bersama dan akan terbentuk sebuah kewajiban dan hak yang itu merupakan essensi dari sebuah sistem. Apakah Islam akan sampai kesana? Mari kita mulai dari diri kita.

Islam itu mengajarkan nilai atau sistem? Islam mengajarkan nilai-nilai, Islam juga mengajarkan sistem. Sistem bahkan dari sistem yang paling kecil, yaitu sistem individu. Kalau sistem yang kecil saja diatur sedemikian rapihnya, bagaimana dengan sistem yang besar? Disistem yang besar kan ada utusan Tuhan, ada sistem kenabian, ada sistem kerosulan.

Andai diantara teman-teman ada yang hendak sharing, mengkritisi atau mempertanyakan, silahkan call langsung ke 0817449295 (proXL) pada jam 10-12 WIB siang/malam. Mohon dimaafi, Email dan SMS kami nonaktifkan, karena tidak mampu melayani. (salam kami: siwo salatiga).
Bagi yang berkenan untuk SHARE ke FB, Tweeter, dll, dipersilahkan. Semoga berkah.