Kontributor Topik:
Mas Anto, Tangerang, 30 Juli 2009.
Penyiar: John Denim.
Bagaimana caranya yang tercepat untuk menuju jalan Alloh?
Dahulu saya lama Mas terjebak pada orientasi hasil, meskipun kita berencana untuk mencapai target itu perlu, tetapi kemudian kalau fikirang kita sudah didominasi kepada orientasi hasil maka itu ekstrimnya nanti bisa mengkhalalkan segala cara. Setelah saya belajar-belajar dan berproses, pada akhirnya saya dapat sesuatu bahwa tugas manusia itu bukan untuk mencapai hasil, karena hasil itu hanya akibat. Tetapi manusia perlu memenej sebab, dan itu harus kita konsentrasi kepada cara-cara yang benar yang mesti kita tempuh, keberhasilan dan ketidak-berhasilan hanyalah sebagai akibat. Yang penting bukanlah bagaimana cara mencapainya dengan cepat, tetapi bagaimana cara berproses dengan cara yang tepat.Kita berproses dalam rangka mendekati suber kesempurnaan, mendekat kepada Alloh swt, kepada Tuhan yang Maha Esa, bagaimana caranya dan mulai darimana? Saya jawab satu kata Mas "Taubat", itu cara yang paling revolusioner dalam rangka kita ingin memperbaiki diri, paling cepat, paling efektif. Bertaubat itu mengakui jujur tanpa syarat kepada dirinya sendiri tentang kesalahan-kesalahannya kemudian mau memperbaiki dan kita meninggikan siapa yang pernah kita salahi. Kalau orang yang pernah kita salahi, kita ngaku didepan dia, kita minta maaf dan minta kerelaannya. Dan kalau kesalahan itu kepada Alloh, kita meninggikan Alloh didepan diri kita. Kurang lebih begitu Mas Anto. Kalau kita mau lebih enak dalam bertaubat, beli buku baru khusus buku pertaubatan, beli ballpoint baru khusus pertaubatan, setiap hari secara rutin kita cari kesalahan masa lalu 1,2 atau 3 saja.
Mencari nafkah adalah bagian dari Perintah Tuhan. Manakala berbisnis dalam rangka melaksanakan perintah tersebut, maka bisnis bukan lagi sekedar menghasilkan uang, namun lebih dari itu, ketenteraman hati pun akan otomatis mengiringinya. Bisnis adalah salah satu medan penghambaan kita kepada Tuhan. Sedangkan laba atau rugi hanyalah sebuah konsekuensi logis sebagai akibat yang mengikutinya. Dengan demikian, sepanjang tujuan niat dan caranya benar, maka tidak ada kata gagal dalam bisnis kita. Ruginya baik, apalagi labanya. |