Kontributor Topik:
Mas Ibnu Aqil, Jakarta, 30 April 2009.
Penyiar: John Denim.
Tolong disharingkan kembali mengenai masalah tentang tauhid rububiyyah, uluhiyah dengan tahuhidul wilayah Pak. Makasih banyak Pak ya. Makasih.
Setelah pemahaman-pemahaman diatas, sekarang masuk ke pertanyaan....
Ada lagi yang membagi, tauhid itu menjadi uluhiyah dan ruburiyah. Uluhiyah itu terkait dengan ke-Diaannya, tentang tauhid Dzat. Sementara rububiyah itu adalah kepengelolaan-Nya, termasuk didalamnya ada kepenciptaan-Nya, kepengaturan-hukum-Nya, kepemberian-pendidikan-Nya, dsb.
Tauhid Uluhiyah itu lebih bersentuhan kepada tauhid dzat, atau tauhid sifat yang dzatiah, bukan sifat yang af'al. Sedangkan tauhid rububiyah itu lebih terkait kepada, kalau tahid sifat, itu sifat yang af'al.
Kalau tauhid uluhiyah itu kita membahas tentang Tuhan, tetapi tidak dikaitkan dengan ciptaan-Nya. Misalnya bahwa Tuhan itu ada, Tuhan itu hidup, Tuhan itu pandai..., yang kita bisa memahami Tuhan tanpa menghubungkan dengan ciptaan-Nya. Kalau rububiyah itu selalu terkait antara Tuhan dengan ciptaan-Nya. Didalam tauhid rububiyah, disana kita dibawa bagaimana memahami ke-Esaan Tuhan dalam keterkaitan koneksitas antara Tuhan dengan makhluk-Nya. Misalnya, Alloh Maha Memberi, aa... itu mesti ada pihak yang diberi yaitu makhluk-Nya. Jadi nggak bisa kita hanya membayangkan Tuhan saja tanpa dikaitkan dengan makhluk-Nya. Tuhan Maha Pengasih, Tuhan Maha Pendidik, siapa yang dididik? siapa yang dikasih? Na itu nanti terkait juga dengan misalnya agama, hidayah misalnya, itu terkati kepada rububiyah Alloh.
