Kontributor Topik:
Mas Alwi, Depok, 25 Juni 2009.
Penyiar: Dave Ameral.
Mohon sharingnya mengenai syari'at, hakikat, ma'rifat dan sufi.
Secara global sufi adalah penyelaman kedalam dunia spiritual, biasanya komunitas-komunitas sufi meskipun tidak semua komunitas sufi di Indonesia itu lebih banyak orang yang memasuki daerah sufi sering melalui mekanisme ma'rifat, syaria't, thoriqot, hakikat dan ma'rifat. Sedangkan syari'at adalah hukum-hukum yang dari Tuhan, semacam hukum fiqih. Kemudian seseorang disebut memasuki daerah thoriqot manakala dia mengamalkan dan menyelami makna-makna dibalik syari'at. Thoriqot itu jalan, maka thoriqot itu adalah pendalaman perjalanan dibalik syari'at. Jadi tidak berarti orang yang masuk ke dunia thoriqot kemudian menanggalkan syari'at, meskipun kadang ada yang memasuki thoriqot dan menanggalkan syari'at.
Orang yang memeperjalankan hidupnya dalam perjalanan spiritual, maka suatu saat dia akan mendapatkan satu fase dimana dia akan mendapatkan kebenaran-kebenaran yang lebih hakiki ketimbang kebenaran rasional yang disebut dengan hakikat. Hakikat itu akan diterima manakala dia sudah melaksanakan syari'at dan menyelam dalam dunia thoriqot. Manakala pintu-pintu hakikat telah dimasuki maka dia akan mendapatkan pintu ma'rifat. Makrifat adalah pengenalan yang lebih tinggi terhadap Alloh, terhadap Tuhan, pendalaman yang lebih bermutu tentang Alloh, tentang Tuhan, penyatuan diri terhadap Tuhan. Dunia ma'rifat itu dunianya orang-orang suci. Ma'rifat adalah suatu puncak pencapaian kesempurnaan manusia. Namun sebelum perjalanan syari'at, seseorang juga harus didahului dengan ma'rifat yang merupakan dasar dari perjalanannya.
Jadi ma'rifat adalah pondasi seseorang untuk berjalan menuju Alloh swt, ma'rifat yang dasar adalah pengenalan yang sifatnya dasar pengenalan tentang Alloh swt, bisa dicapai melalui teori-teori, bisa melalui pengalaman-pengalaman, dan yang lebih efektif lagi melalui renungan-renungan dan melaui praktek-praktek kesucian. Manakala seseorang sudah mempunyai ma'rifat tingkat dasar, maka dia pasti akan mencari mana jalur-jalur, mana jalan-jalan, mana hukum-hukum yang bisa membawa saya lebih efektif lebih cepat kepada Alloh swt.. kepada Tuhan, itu nanti disebut dengan syari'at. Jadi syari'at tanpa ma'rifat akan hampa, syari'at tanpa tauhid tingkat dasar itu akan hampa.
Mencari nafkah adalah bagian dari Perintah Tuhan. Manakala berbisnis dalam rangka melaksanakan perintah tersebut, maka bisnis bukan lagi sekedar menghasilkan uang, namun lebih dari itu, ketenteraman hati pun akan otomatis mengiringinya. Bisnis adalah salah satu medan penghambaan kita kepada Tuhan. Sedangkan laba atau rugi hanyalah sebuah konsekuensi logis sebagai akibat yang mengikutinya. Dengan demikian, sepanjang tujuan niat dan caranya benar, maka tidak ada kata gagal dalam bisnis kita. Ruginya baik, apalagi labanya. |