Kontributor Topik:
Mas Rudi, Jakarta(?), 09 Juli 2009.
Penyiar: John Denim.
Apakah perbedaan antara spiritual dan khayalan?
Dalam diri kita itu ada unsur spiritual dan ada unsur non-spiritual. Fikiran itu mengandung dua unsur itu. Ada fisik dan ada non fisik. Ada material yang sangat halus, tapi juga ada power spiritual. Sedangkan khayalan adalah seseorang yang membangun persepsi, membangun imajinasi. Kalau seseorang itu berkhayal tapi dengan kaidah-kaidah yang tepat dan dengan tertib, maka itu disebut berfikir. Berkhayal itu dia memasukkan data yang bukan data menjadi data, menganalisa sesuatu yang tidak punya kaidahnya, meloncat-loncat, tidak ada urut tertibnya, mana sebab dab mana yang akibat, mana yang benar dan mana yang tidak benar, mana yang data dan mana yang bukan data, mana yang analisa dan mana yang bukan analisa, dan mana yang kesimpulan dan mana yang bukan kesimpulan, mana yang meragukan dan mana yang meyakinkan, semuanya kacau, jadi tidak pakai kaidah sama sekali, itu disebut mengkhayal. Jadi mengkhayal itu aktifitas fikiran, aktifitasa berfikir tapi ngawur, tidak tertib, sak maunya sendiri, semau gue, itu namanya berkhayal. Yang disebut berfikir adalah manakala seseorang menghubungkan dari pertanyaan menuju jawaban, kemudian menghubungkan antara data-data kepada kesimpulan, tapi disana ada kaidah-kaidah, tahapan-tahapan dan tatanan tata tertib tertentu, itu disebut berfikir.
Sedangkan spiritual, ia masuk dalam wilayah non fisik, wilayah hati, wilayah rohani, yang terkait dengan pergulatan antara nafs dan nurani, antara egoisme dengan ketuhanan.
