Kontributor Topik:
Mas Steven, Tomang, 02 Juli 2009.
Penyiar: Dave Ameral.
Mohon berikan penjelasan bahwa Tuhan itu sayang kepada diri kita dengan menggunakan bahasa yang sederhana.
Mohon penjelasan tentang personalitas seorang Nabi Muhammad dengan keadilannya sehingga Beliau sebagai seorang yang membawa keadilan bagi dunia bahkan oleh orang non muslim.
Dalam menjelaskan tentang kasih sayang Alloh kepada seorang anak kita harus memulainya dengan hal-hal yang disenangi oleh sang anak, kita buka dialog dengan sang anak dengan hal yang disenangi oleh anak. Misalnya adalah mata. Coba pejamkan mata dan apa yang dapat dilihat dengan mata terpejam dan apa yang bisa dilihat ketiga mata terbuka, mana yang lebih dipilih oleh sang anak, memiliki mata atau tidak memiliki mata? Sang anak akan memilih memiliki mata karena ia bisa melihat dan melihat adalah hal yang disenangi oleh anak. Lalu siapakah yang memberi mata? Sang anak pasti belum bisa menjawab, maka dia akan menirukan jawaban orang tuanya. Maka untuk mendidik seorang anak dibutuhkan kalimat-kalimat doktrin. Kalau sudah mulai sedikit bisa berargumentasi, objeknya kita rubah menjadi hal-hal yang sedikit tidak menyenangkan, misalnya adalah rasa sakit seperti sembelit ketika hendak buang air besar. Bagaimana jadinya jika Tuhan tidak memberikan rasa sembelit ketika hendak buang air besar, maka mungkin kita akan buang air besar tanpa bisa kita kontrol dimana kita harus buang air besar. Maka rasa sembelit itu adalah pemberian Tuhan sebagai tanda kasih sayang Tuhan kepada kita. Semakin sang anak mempunyai wawasan yang lebih tinggi, semakin mudah untuk menangkap bahwa Alloh Maha Pengasih dan Penyayang. Nanti pada waktunya jika seseorang sudah mampu untuk menggunakan kaca mata tauhid, maka yang dianggap sebagai bencana, yang dianggap sebagai musibah, yang dianggap sebagaihukuman, seluruhnya itu merupakan implementasi dari kasih sayang Alloh swt.
Rosululloh Muahammad saww itu tidak hanya diterima bagi para pengikutnya, tapi juga diterima oleh kelompok-kelompok lain. bukan hanya Nabi Muhammad tetapi semua pesuruh-pesuruh Alloh, utusan-utusan Alloh, semua Rosul-Rosul Alloh, semua figur-figur kebenaran selalu akan diterima bagi orang yang memang mencari kebenaran, entah orang pengikutnya atau bukan pengikutnya, karena dimanapun kebenaran tetaplah kebenaran dan selalu akan ditemukan bagi para pencari kebenaran. Seseorang kalau dia memang perindu kebenaran, dia akan ketemu figur-figur seperti itu entah dari kelompoknya ataupun diluar kelompoknya. Sehingga ada orang yang bukan pengikut Muhammad tapi penghormatannya kepada Muhammad lebih proporsional ketimbang para pengikutnya sendiri, karena cara pendekatannya yang berbeda. Yang satu adalah seseorang yang bukan pengikutnya tapi dia perindu kebenaran, sementara yang predikatnya itu pengikut Muhammad tetapi dilarikan fokusnya tujuannya kepada kepentingan dirinya atau kepentingan kelompoknya, maka akan sangat jauh berbeda.
