Kontributor Topik:
Mas Elang Buana, Serang, 28 Mei 2009.
Penyiar: Dave Ameral.
Dalam Al-Qur'an diceritakan bahwa "Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang dan matahari serta bulan semua sujud kepadaku" pada Nabi Yusuf, yang ingin saya tanyakan bagaimana sujudnya kesebelas bintang, matahari dan bulan itu?. Atau seperti apa seperti apa mereka sujud kepada Nabi Yusuf?
Begitu disodorkan kepada saya sebuah ayat kemudian saya diharapkan masuk kepada ayat itu, maka jawabannya saya pasti standar, jawabannya adalah saya tidak tahu, saya belum tahu. Tadi juga tentang muslim sejati itu juga saya belum tahu, itu hanya gambaran-gambaran yang saya punyai. Saya punya sikap diri terhadap ayat-ayat itu, karena ayat itu sesuatu yang sangat sakral, itu adalah sebuah wahyu Tuhan, itu sebuah firman yang mempunyai nilai-nilai kemutlakan, kesucian dan kebenaran, dan itu mengandung ilmu-ilmu hakiki yang sangat tinggi atau istilah lain disebut sebagai ilmul khudur. Ilmu didalam ayat itu ilmu yang tak tersentuh oleh kesalahan-kesalahan. Maka ada aturan, siapa yang boleh langsung masuk ke ayat itu dan siapa yang tidak boleh masuk ke ayat itu, yang kemudian dikenal dengan ilmu tafsir. Karena saya merasa kesucian saya belum menyentuh syarat untuk langsung masuk ke ayat, kemudian syarat-syarat tekhnis saya juga belum memenuhi syarat kearah itu, maka didalam memasuki ayat saya menggunakan jasa orang-orang lain yang sudah memenuhi syarat untuk menafsirkan ayat-ayat. Ya, kurang lebih seperti itu.
