Mencari nafkah adalah bagian dari Perintah Tuhan. Manakala berbisnis dalam rangka melaksanakan perintah tersebut, maka bisnis bukan lagi sekedar menghasilkan uang, namun lebih dari itu, ketenteraman hati pun akan otomatis mengiringinya. Bisnis adalah salah satu medan penghambaan kita kepada Tuhan. Sedangkan laba atau rugi hanyalah sebuah konsekuensi logis sebagai akibat yang mengikutinya. Dengan demikian, sepanjang tujuan niat dan caranya benar, maka tidak ada kata gagal dalam bisnis kita. Ruginya baik, apalagi labanya.

BAGAIMANA MADINA CHAPTER ATAU PIAGAM MADINAH?

Kontributor Topik:
Mbak Dea, Jakarta, 09 Juli 2009.
Penyiar: John Denim.

Demokrasi bereverensi dengan keadilan yang berlaku selama ini. Misalnya kita demokasi ala barat yang banyak diikuti negara-negara berkembang bahwa dimana berdasarkan suara terbanyak. Misalnya dalam memilih pemimpin dipilih oleh pendukung-pendukung yang fanatik, bukan pendukung individu. Kemudian pendukung itu mendukung untuk kepentingan kelompok, partai sehingga pemimpin itu diragukan kredibilitasnya dalam moral atau secara intelektual, misalnya dia pendidikannya kurang atau dia seorang diktator.. koruptor, dan banyak lagi kesalahan-kesalahannya, secara integritas moral diragukan, tapi dia menang gitu lho dalam pemilu. Negara dengan urutan koruptornya ketiga.

Begitu juga dengan seperti yang munafiq tadi kata Siwo, misalnya dia terkenal selalu menjunjung tinggi ekonomi kerakyatan, tapi dia malah menjual aset-aset negara "Itukan agenda ekonomi, berobral dengan aset negara" tapi dia ternyata menang walaupun orang melihat itu hanya dari sosok atau figurya, jadi bukan kredibilitas intelektual atau integritas moral dia secara agama juga misalnya.. sehingga dia menang. Dari ini saya melihat demokrasi ala barat ini sebenarnya tidak proporsional. Justru kita melihat demokrasi masyarakat kepemimpinan yang di pimpin Nabi Muhammad yang terkenal dengan hukum-hukumnya yang tidak hanya untuk orang Islam tapi juga dunia barat, sehingga terkenal istilah Madina Chapter itu dimana hukum-hukumnya sangat melindungi seluruh kepemimpinan masyarakat banyak, biarpun dia agamanya Yahudi, Nasrani, atau yang belum masuk Islam, orang-orang Quraisy yang belum masuk Islam, dan berbagai suku dan tinggai tinggal disitu dilindungi dengan hukum-hukum dibawah pimpinan Nabi Muhammad. Sehingga saya melihat dengan rahmatan lil'alamin itu semua orang banyak dilindungi, diselamatkan dengan hukum-hukum yang konstitusinya itu disebut.. apa tadi istilah baratnya.. Chapter.. Madina Chapter atau Piagam Madinah. Gimana menurut Siwo?




Yang pertama itu basic pondasinya sudah jauh berbeda. Nabi menjadi pemimpin itu bukan targetnya jadi pemimpin. Target serorang Nabi itu hanyalah dia menyampaikan perintah-perintah yang oleh Alloh memang diperintahkan untuk menyampaikan, dan tentu karena yang disampaikan itu adalah hal yang suci maka Beliau tentu selaras dengan itu, sehingga harus menjaga kesucian dan menjaga keadilan. Pada saat dia memulai keadilan dari keadilan dirinya, kemudian dia konsisten dan istiqomah didalam keadilan itu sehingga dia bersikap terhadap dirinya dia benar, terhadap dirinya dia jujur, kepada orang lain bersikap benar, kepada orang lain juga jujur. Pada saat kemudian terbentuklah komunitas-komunitas yang mengikuti Beliau sampai komunitas itu besar, terjadilah disana secara alami Beliau didudukan sebagai panutan, didudukan sebagai pemimpin. Sedangkan demokrasi adalah memang ditujukan untuk mencari pemimpin, sehingga caranya pun bisa ditempuh dengan berbagai macan cara. Itulah letak ketidak proporsionalan dari sistem demokasi.

Andai diantara teman-teman ada yang hendak sharing, mengkritisi atau mempertanyakan, silahkan call langsung ke 0817449295 (proXL) pada jam 10-12 WIB siang/malam. Mohon dimaafi, Email dan SMS kami nonaktifkan, karena tidak mampu melayani. (salam kami: siwo salatiga).
Bagi yang berkenan untuk SHARE ke FB, Tweeter, dll, dipersilahkan. Semoga berkah.