Kontributor Topik:
Mas Yosep Priana, Pasar Baru, 18 Juni 2009.
Penyiar: Dave Ameral.
Apakah itu hidayah dan taufik?
Hidayah dan taufik itu bisa dianalogikan dengan matahari dan sinarnya. Matahari sebagai hidayah, dan sinarnya yang mengandung vitamin D yang telah dicerap oleh tubuh disebut sebagai taufik. Dengan analogi tersebut maka sesungguhnya hidayah itu sudah disebarkan atau sudah ditaburkan. Permasalahannya tinggal kita mau mengambilnya atau tidak, jika kita mau mengambilnya maka kita akan mendapatkan taufik. Dengan demikian maka hidayah itu bisa diterima dan bisa ditolak. Didalam masyarakat pada umumnya kita sering mendengarkan pernyataan bahwa "Oo.. mungkin dia belum dapat hidaya" maka pernyataan itu kurang benar, karena hidayah sudah diberikan dan orang yang disebut dalam pernyataan tersebut belum mau mengambilnya. Jika pernyataan tersebut dirunut lebih lanjut, seakan-akan dengan pernyataan tersbut Alloh telah pilih kasih dalam memberikan hidayah-Nya, sekali kali tidak, karena Alloh Maha Adil dan Maha Bijaksana. Alloh memberikan hidayah-Nya dengan segala global dan detailnya, dengan segala levelnya kepada seluruh makhluk-Nya, dan kita bisa mengambil hidayah tersebut sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kita mengambil. Jika kita sudah mengambil level hidayah yang pertama maka akan dibukakan pintu untuk menuju level hidayah yang kedua, dst. Sepanjang kita mau berproses menuju kebenaran, berproses menuju kesejatian kemakhlukan kita, berproses menuju kesejatian kehambaan kita dihadapan Alloh, maka hidayah itu akan terus menerus dan kita akan mengambilnya setahap demi setahap.
