Mencari nafkah adalah bagian dari Perintah Tuhan. Manakala berbisnis dalam rangka melaksanakan perintah tersebut, maka bisnis bukan lagi sekedar menghasilkan uang, namun lebih dari itu, ketenteraman hati pun akan otomatis mengiringinya. Bisnis adalah salah satu medan penghambaan kita kepada Tuhan. Sedangkan laba atau rugi hanyalah sebuah konsekuensi logis sebagai akibat yang mengikutinya. Dengan demikian, sepanjang tujuan niat dan caranya benar, maka tidak ada kata gagal dalam bisnis kita. Ruginya baik, apalagi labanya.

JODOH, TAKDIR DEFINIT/NONDEFINIT?

Kontributor Topik:
Mbak Titin, Tanah Abang, 09 April 2009.
Penyiar: Dave Ameral.

Siwo saya mau nanya, kemarin kan saya tanya tentang masalah taqdir, sekarang saya mau tanya, jodoh itu termasuk taqdir non definit atau definit, gitu Siwo. Karena sejak saya ketemu teman saya yang belum meried dengan umurnya yang sekian tahun bilangnya kok ini belum dapet jodoh, ya.. emang belum taqdir saya kali, belum nikah, atau.. ya.. memang udah Alloh belum mentaqdirkan gitu. Itu kata teman-teman saya. Gitu Siwo, makasih,




Seorang perempuan mencari suami atau seorang laki-laki mencari istri.., itu berbeda dengan laki-laki mencari jodoh atau perempuan mencari jodoh. Kalau didalam bahasa jawa, maaf, bojo dengan jodo itu berbeda. Untuk mencari suami itu dengan cara yang sembarang juga bisa, bahkan dengan jalan yang harom pun bisa. Dengan jalan baik bisa, dengan jalan buruk bisa, dengan jalan pemaksaan ya bisa, itu kalau untuk mencari suami atau istri. Tetapi kalau mau mencari jodoh... oo.. tidak bisa. Ada aturan mainnya. Untuk mencari jodoh itu, tujuannya harus benar, Tuhan harus dilibatkan disitu, cara mencarinya juga harus benar, niatnya juga harus dalam rangka peribadatan kepada Tuhan, sehingga kita bisa menggapai target jodoh yang sudah disiapkan untuk kita.

Kalau kita ketemu jodoh, pasti itu akan menyempurnakan kita. Tapi kalau sekedar suami atau istri, belum tentu. Bisa saja setelah punya suami justru dia terpelanting, setelah punya istri justru terjerembab dari nilai-nilai Ilahiah. Bisa saja setelah dapat suami dia jadi kaya raya, tapi sisi spiritualnya jatuh, banyak to. Bisa saja kalau ketemu jodoh, itu belum tentu sejahtera ekonominya, tetapi spiritualnya terus meningkat, kesejahteraan kebahagiaan ketentraman juga semakin meningkat, dan seterusnya.

Syarat primer untuk mendapatkan jodoh adalah kesucian diri kita. Orang yang dirinya selalu diasuh kearah kesucian, dia pasti dibantu akan dipertemukan dengan jodohnya, bukan sekedar suami atau istrinya, itu pasti sesuatu yang sangat indah. Kalau jodoh menjamin ketentraman, kebahagiaan dan masa depan. Tapi kalau suami atau istri, tidak ada jaminan kearah itu. Kecuali istri yang jodoh atau suami yang jodoh. Cara mengupayakannya juga berbeda, kalau sekedar suami atau istri dengan selingkuh pun bisa, dengan pacaran juga bisa, bahkan dengan pemaksaan pun bisa. Tapi jangan harap itu bisa mengkaitkan kita kepada jodoh kita.

Andai diantara teman-teman ada yang hendak sharing, mengkritisi atau mempertanyakan, silahkan call langsung ke 0817449295 (proXL) pada jam 10-12 WIB siang/malam. Mohon dimaafi, Email dan SMS kami nonaktifkan, karena tidak mampu melayani. (salam kami: siwo salatiga).
Bagi yang berkenan untuk SHARE ke FB, Tweeter, dll, dipersilahkan. Semoga berkah.